Mentimun, Cucumis Sativus L., merupakan tanaman labu-labuan. Dalam pohon mentimun terdapat bunga hermaprodit dan bunga jantan. Jadi mentimun termasuk tumbuhan berumah tunggal. Mentimun mngandung secoisolariciresinol, phytochemcials, pinoresinol, lariciresinol, vitamin A, B, C, D, fluorin, kalium, folat, kalsium, dan magnesium yang bermanfaat bagi kesehatan.
Manfaat mentimun bagi tubuh antara lain dapat melawan sel kanker, melancarkan pencernaan, membersihkan ginjal, mengontrol tekanan darah tinggi dan tekanan darah rendah, untuk mengobati diabetes karena mentimun mengandung zat yang merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin. Masih banyak manfaat yang lain dari mentimun jika kita mengkonsumsinya.
Namun, mentimun yang dijual di pasar terkontaminasi bahan kimia, misalnya pestisida. Jika tidak bersih mencucinya, zat kimia itu dapat ikut masuk kedalam tubuh. Oleh karena itu cuci sampai bersih mentimun sebelum dimakan.
Cara yang lebih sehat untuk mengkonsumsi mentimun adalah dengan membeli mentimun organik. Mentimun organik merupakan mentimun yang sejak penanaman hingga panen tidak menggunakan pupuk maupun pestisida kimia, tetapi menggunakan pupuk dan pertisida alami. Secara fisik tidak ada perbedaan antara mentimun organik dengan non-organik sehingga sulit untuk membedakannya.
Cara terbaik untuk mendapatkan mentimun organik adalah dengan menanamnya sendiri. Kita dapat menggunakan pot untuk menanam mentimun organik. Keunggulan menanam mentimun organik dalam pot diantaranya tidak memerlukan pekarangan yang luas dan mudah dipindahkan dan yang paling penting mentimun yang dihasilkan lebih sehat untuk dikonsumsi.
Kegiatan ini dapat menjadi peluang bisnis atau usaha yang cukup menjanjikan mengingat harga mentimun organik lebih mahal dibandingkan dengan mentimun non-organik. Selain itu, bagi mereka yang hobi bercocok tanam, menanam mentiun dalam pot merupakan kegiatan yang menyenangkan.
Tahapan atau langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menanam mentimun organik dalam pot adalah penyiapan media tanam, pemilihan dan penanaman bibit, pemeliharaan bibit, penanggulangan hama dan penyakit, proses panen, dan pengolahan hasil panen.
1. Media Tanam
Pot yang digunakan untuk menanam mentimun ada bermacam-macam, antara lain pot plastik, pot tanah liat, pot anyaman bambu, kaleh bekas, dan pot dari sabut kelapa. Ukuran pot sebaiknya tidak terlalu besar atau terlalu kecil, tetapi pilih yang berukuran sedang agar tanaman dapat tumbuhoptimal. Untuk memanfatkan pekarangan rumah yang terbatas secara maksimal sebaiknya Anda menggunakan rak pot. Setiap rak bisa diisi sepuluh pot atau lebih, disesuaikan dengan luas pekarangannya.
Setelah pot dan rak tersedia, langkah selanjutnya adalah menyiapakan media tanam berikutnya, yaitu tanah dan pupuk. Tanah yang baik memiliki pH sekitar 6-7 dengan suhu 21-26 derajat celcius. Mentimun dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000 hingga 1200 meter di atas permukaan laut (dpl).
Komposisi mendia tanam yang ideal untuk mentimun adalah tanah gembur, pasir, pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 1:1:1. Artinya, setiap 1 kg tanah gembur dicampur dengan 1 kg pasir dan 1 kg pupuk kandang atau pupuk kompos. Jika susah mendapatkan pasir maka gunakan tanah gembur dan pupuk kompos dengan perbandingan 7:4 yang berarti setiap 7 kg tanah gembur dicampur dengan 4 kg pupuk kompos atau pupuk kandang.
Setelah media tanam tersebut tercampur rata kemudia masukkan ke dalam pot lalu siram dengan air hingga menjadi gembur dan lembab.
2. Pemilihan dan Penanaman Benih
Benih mentimun dapat dihasilkan dari biji yang terdapat didalam buahnya. Untuk mendapatkan benih yang berkualitas, pilih biji dari mentimun yang berkualitas. Benih mentimun juga dapat dibeli di toko pertanian.
Mentimun memiliki beberapa varietas, antara lain hercules, panda, dan hijau roket. Anda bisa memilih benih varietas yang sesuai dengan keinginan Anda.
Setelah benih didapat, benih kemudian ditanam di dalam pot. Buat lubang menggunakan kayu dengan kedalaman sekitar 12 cm. Masukkan benih mentimun ke dalamnya lalu timbun dengan tanah. Setiap pot diisi dua benih kemudian siram dengan air supaya tanah menjadi lembab.
3. Pemeliharaan
Bibit mentimun mulai berkecambah dan berdaun 2-3 helai setelah 12 hari dari masa tanam. Cepat-lambatnya bibit tumbuh bergantung kualitas bibit dan perawatannya.
beberapa hal yang harus dilakukan agar bibit dapat tumbuh dan cepat berbuah:
Manfaat mentimun bagi tubuh antara lain dapat melawan sel kanker, melancarkan pencernaan, membersihkan ginjal, mengontrol tekanan darah tinggi dan tekanan darah rendah, untuk mengobati diabetes karena mentimun mengandung zat yang merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin. Masih banyak manfaat yang lain dari mentimun jika kita mengkonsumsinya.
Namun, mentimun yang dijual di pasar terkontaminasi bahan kimia, misalnya pestisida. Jika tidak bersih mencucinya, zat kimia itu dapat ikut masuk kedalam tubuh. Oleh karena itu cuci sampai bersih mentimun sebelum dimakan.
Cara yang lebih sehat untuk mengkonsumsi mentimun adalah dengan membeli mentimun organik. Mentimun organik merupakan mentimun yang sejak penanaman hingga panen tidak menggunakan pupuk maupun pestisida kimia, tetapi menggunakan pupuk dan pertisida alami. Secara fisik tidak ada perbedaan antara mentimun organik dengan non-organik sehingga sulit untuk membedakannya.
Cara terbaik untuk mendapatkan mentimun organik adalah dengan menanamnya sendiri. Kita dapat menggunakan pot untuk menanam mentimun organik. Keunggulan menanam mentimun organik dalam pot diantaranya tidak memerlukan pekarangan yang luas dan mudah dipindahkan dan yang paling penting mentimun yang dihasilkan lebih sehat untuk dikonsumsi.
Kegiatan ini dapat menjadi peluang bisnis atau usaha yang cukup menjanjikan mengingat harga mentimun organik lebih mahal dibandingkan dengan mentimun non-organik. Selain itu, bagi mereka yang hobi bercocok tanam, menanam mentiun dalam pot merupakan kegiatan yang menyenangkan.
Tahapan atau langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menanam mentimun organik dalam pot adalah penyiapan media tanam, pemilihan dan penanaman bibit, pemeliharaan bibit, penanggulangan hama dan penyakit, proses panen, dan pengolahan hasil panen.
1. Media Tanam
Pot yang digunakan untuk menanam mentimun ada bermacam-macam, antara lain pot plastik, pot tanah liat, pot anyaman bambu, kaleh bekas, dan pot dari sabut kelapa. Ukuran pot sebaiknya tidak terlalu besar atau terlalu kecil, tetapi pilih yang berukuran sedang agar tanaman dapat tumbuhoptimal. Untuk memanfatkan pekarangan rumah yang terbatas secara maksimal sebaiknya Anda menggunakan rak pot. Setiap rak bisa diisi sepuluh pot atau lebih, disesuaikan dengan luas pekarangannya.
Setelah pot dan rak tersedia, langkah selanjutnya adalah menyiapakan media tanam berikutnya, yaitu tanah dan pupuk. Tanah yang baik memiliki pH sekitar 6-7 dengan suhu 21-26 derajat celcius. Mentimun dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000 hingga 1200 meter di atas permukaan laut (dpl).
Komposisi mendia tanam yang ideal untuk mentimun adalah tanah gembur, pasir, pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 1:1:1. Artinya, setiap 1 kg tanah gembur dicampur dengan 1 kg pasir dan 1 kg pupuk kandang atau pupuk kompos. Jika susah mendapatkan pasir maka gunakan tanah gembur dan pupuk kompos dengan perbandingan 7:4 yang berarti setiap 7 kg tanah gembur dicampur dengan 4 kg pupuk kompos atau pupuk kandang.
Setelah media tanam tersebut tercampur rata kemudia masukkan ke dalam pot lalu siram dengan air hingga menjadi gembur dan lembab.
2. Pemilihan dan Penanaman Benih
Benih mentimun dapat dihasilkan dari biji yang terdapat didalam buahnya. Untuk mendapatkan benih yang berkualitas, pilih biji dari mentimun yang berkualitas. Benih mentimun juga dapat dibeli di toko pertanian.
Mentimun memiliki beberapa varietas, antara lain hercules, panda, dan hijau roket. Anda bisa memilih benih varietas yang sesuai dengan keinginan Anda.
Setelah benih didapat, benih kemudian ditanam di dalam pot. Buat lubang menggunakan kayu dengan kedalaman sekitar 12 cm. Masukkan benih mentimun ke dalamnya lalu timbun dengan tanah. Setiap pot diisi dua benih kemudian siram dengan air supaya tanah menjadi lembab.
3. Pemeliharaan
Bibit mentimun mulai berkecambah dan berdaun 2-3 helai setelah 12 hari dari masa tanam. Cepat-lambatnya bibit tumbuh bergantung kualitas bibit dan perawatannya.
beberapa hal yang harus dilakukan agar bibit dapat tumbuh dan cepat berbuah:
- Pemupukan Susulan
Karena ingin memanen mentimun organik maka pupuk susulan yang digunakan juga pupuk organik, yaitu pupuk kandang atau pupuk kompos. Pemupukan susulan pertama dilakukan 12 hari setelah tanam. Pmupukan berikutnya dilakukan seminggu sekali.
Caranya ada dua, yaitu dengan menanam pupuk kedalam pot dan dengan menyiramkan pupuk dedalam pot.
JikaAnda merasa jijik untuk menggunakan pupuk kandang, Anda dapat membuat pupuk kompos cair dari bahan yang lebih bersih dan mudah didapat, yaitu buah-buahan yang sudah matang atau yang sudah busuk, gula pasir, dan air. Semua bahan itu diblender atau ditumbuk sampai halus kemudian dimasukan ke dalam botol atau ember dan tutup rapat, jangan sampai terkena sinar matahari langsung. Diamkan selama 15 hari.
Pupuk organik cair inidapat digunakan sebagai pupuk susulan. Lakukan pemupukan secara teratur dan sesuai kebutuhan.
- Penyiraman
Lakukan penyiraman secara teratur agar media tanam terjaga kelembabannya. Pada musim hujan cukup dilakukan sehari sekali, namun dimusim kemarau penyiraman dilakukan dua kali sehari, siang dan sore.
- Pemasangan Ajir
Tanaman mentimun termasuk tanaman merambat sehingga diperlukan media berupa kayu atau bambu untuk merambat. Tancapkan ajir di sekat bibit dengan membentuk segitiga atau piramida. Saat bibit mulai tumbuh maka dengan sendirinya akan merambat pada bambu atau ajir tersebut.
- Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk membasmi tanaman liar (gulma) yang tumbuh disekitar pot karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya. Lakukan penyiangan sesering mungkin agar pot terbebas dari tanaman liar dan tanaman mentimun dapat tumbuh secara optimal
4. Penanggulangan Hama dan Penyakit
- Hama
Ulat Hijau
Ulat hijau menyerang dedaunan, merupakan hama yang sangat merusak dan jika tidak ditanggulangi dengan cepat maka daun tanaman akan habis dalam waktu singkat.
Indikasi: Daun berlubang-lubang bahkan habis seluruhnya
Pengendalian: Petik daun yang terserang hama, kumpulkan ulat hijaunya dan musnahkan
Penggerek daun
Hama ini menyerang daun sehingga daun menjadi berwarna putih keabu-abuan.
Indikasi: Daun berwarna putih keabu-abuan serta melinting
Pengendalian: Petik daun yang terserang hama kemudian semprot dengan pertisida organik yang berupa cairan minyak cengkeh, air termbakau dan minyak sereh.
Thrips
Hama ini menyerang semua jenis tanaman, terutama bagian pucuk daun. Hama ini termsuk famili Thripidae ordo Thysanoptera
Indikasi: Pucuk daun terlihat layu lalu mengering
Pengendalian: memetik daun yang terserang hama kemudian lakukan penyemprotan menggunakan pertisida organik
Kumbang kecil
Kumbang kecil merupakan hama yang menggangu pertumbuhan tanaman seperti halnya hama ulat hijau. Hama ini juga menyerang daun.
Indikasi: daun berlubang-lubang kecil sehingga tanaman terlihat kurang segar
Penanggulangan: Petik daun yang terserang. Kumpulkan kumbangnya dan musnahkan. setelah itu semprot dengan pestisida organik secara teratur pada pagi atau sore hari.
Kutu
Hama ini mnyerang hampir seluruh bagian tanaman, seperti ranting, batang, dan daun.
Indikasi: Seluruh ranting, batang, buah, dan dau terlihat layu dan rusak.
Penaggulangan: Petik atau potong bagian tanaman yang terserang hama kemudian semprot dengan pestisida organik.
- Penyakit
-Layu
-Black spot
Busuk daun
Kapang daun
5. Panen
a. Mentimun mulai panen 50 hari setelah masa tanam
b. Pemanenan dilakukan pagi atau sore hari dengan cara diputar sampai tangkainya putus.
c. Setelah masa panen habis maka tanaman akan mati karena mentimun merupakan tanaman semusim.
6. Pengolahan Hasil Panen
Mentimun dapat dikonsumsi sebagai lalapan mentah, dapat juga dibuat sayur. Mentimun juga bisa dijadikan acar. Ada banyak cara pengolahan mentimun, anda tinggal memilih mana yang sesuai dengan selera Anda.
Comments
Post a Comment